Satpol PP Ponorogo Razia PKL di Trotoar Lindungi Pejalan Kaki

PONOROGO,Mediarepublikjatim.com-Trotoar sejatinya milik pejalan kaki. Namun di sejumlah sudut Ponorogo, ruang itu kerap diubah fungsinya oleh Pedagang Kaki Lima (PKL). Menyikapi kondisi tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ponorogo kembali turun tangan. Korps penegak perda itu menertibkan pedagang dengan humanis berjualan, itu tidak masalah. Tapi tolong jangan mengganggu pengguna trotoar,” kata Kepala Satpol PP Ponorogo, Eko Edi Suprapto, Kamis (3/7/2025).

Eko menegaskan bahwa razia trotoar itu, menyasar titik-titik rawan seperti Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Hos Cokroaminoto, Jalan Gajah Mada, hingga Jalan Jendral Sudirman. Semua kawasan itu selama ini dilaporkan kerap dipadati gerobak, tenda, dan lapak yang menjorok hingga menutup akses pejalan kaki.

“Ini bagian dari tugas kami. Kami tidak hanya menindak, tapi juga melakukan sosialisasi langsung kepada para pedagang,” kata Eko.

Menurut Eko, langkah ini bukan semata-mata represif. Penertiban dilaksanakan seiring dengan edukasi. Satpol PP berupaya menyadarkan para PKL bahwa ruang publik seperti trotoar bukan tempat berjualan, melainkan jalur hak milik bersama yang wajib dijaga.“Saling menghormatilah, ya jangan sampai gerobaknya ditinggal begitu saja, ya terpaksa kami amankan,” tegasnya.

Dia mengungkapkan, aduan dari masyarakat terus berdatangan. Warga yang berjalan kaki, termasuk lansia dan pelajar, sering kali harus turun ke badan jalan. Hal itu dikarenakan trotoar tertutup lapak.

“Memang ada pedagang yang menata lapaknya terlalu menjorok ke trotoar. Kami imbau agar tidak seperti itu karena sangat mengganggu,” jelas

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, lanjut Eko, tidak melarang warganya mencari nafkah. Namun, tata tertib tetap harus ditegakkan, agar tidak merugikan pengguna lain. Satpol PP ingin menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa ruang publik adalah milik bersama, bukan untuk dikuasai satu kelompok.

Operasi serupa akan terus digelar secara rutin. Tujuannya sederhana, yakni memastikan trotoar kembali ke fungsi asalnya. Bukan hanya lapak dagang, melainkan ruang aman bagi para pejalan kaki.“Kami akui masih banyak yang belum tertib. Tapi dengan langkah-langkah seperti ini, harapannya ke depan situasi bisa lebih teratur,” Tandasnya.(limbad)