Proyek FR Sidoarjo Mulai Awal Januari"Makam Desa Waru Dan Desa Kedung Rejo Terdampak

SIDOARJO,Mediarepublikjatim.com-Pembangunan frontage road (FR) sepanjang 3,2 kilometer di Gedangan hingga Buduran, Surabaya, yang ditarget selesai pada 2022 sampai saat ini memang belum tuntas. Kisarannya, masih terbangun sekitar 75 persen.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Sidoarjo Dwi Eko Saptono mengatakan, faktor utama molornya pembangunan FR tersebut adalah keterlambatan pembebasan lahan pada tiga bidang lahan di Gedangan, Sawotratap, dan Sruni. ’’Sekarang sudah selesai semua, sudah dibongkar juga bangunannya, sehingga tidak ada kendala lagi,’’ kata Dwi.

Karena itu, lanjut dia, saat ini pekerja menggenjot pengecoran. ’’Yang kemarin-kemarin belum bisa dilakukan karena terhalang lahan yang belum dibebaskan,’’ jelasnya.

Dengan begitu, alat berat belum bisa menjangkau. ’’Dulu juga sempat molor saat pemasangan tiang pancang di empat jembatan. Penyebabnya, ada jaringan listrik di atas jembatan yang tidak bisa seenaknya dimatikan. Sedangkan jika pancangnya berjarak 1 meter saja dengan jaringan, bisa terjadi pemadaman,’’ katanya.

Namun, Dwi memastikan, saat ini sudah tidak ada kendala berarti sehingga pekerja tinggal mengecor badan jalan. Pada Februari, diyakini jalan sepanjang 3,2 kilometer tersebut sudah selesai.

Di tengah menyelesaikan pekerjaan sisa tahun lalu, pihaknya juga menyiapkan pembangunan FR pada 2023, yakni segmen Delta Sari hingga pabrik paku Waru di dekat Jalan Brigjen Katamso dan segmen Lingkar Timur hingga layang Jenggolo. ’’Kurang lebih total panjangnya yang dibangun tahun ini 3,9 kilometer,’’ jelas Dwi.

Dari Delta Sari ke pabrik paku sekitar 1,5 kilometer dan dari Lingkar Timur ke layang Jenggolo sekitar 2,4 kilometer. Penyiapan lahan kini tengah dilakukan. Salah satunya, penyiapan relokasi makam terdampak FR di Desa Kedungrejo dan Desa Waru yang rencananya dimulai awal Januari ini.“Hasil musyawarah desa, baik di Kedungrejo maupun Waru adalah sepakat untuk merelokasi makam,” jelasnya 

Dwi menambahkan, saat ini makam-makam yang terdampak juga telah dipasang patok identitas.Dalam waktu dekat juga siap untuk direlokasi. Rencananya, untuk makam Desa Kedungrejo bakal dipindah ke sebagian eks lahan pasar. “Juga ditambah di sisi timur eksisting makam, warga terdampak juga sepakat,” imbuhnya.

Kemudian untuk makam Desa Waru akan digeser di lahan kosong di sebelah makam tersebut. Bahkan rencananya juga akan ada makam di sisi barat jalan raya. “Jadi warga yang di sisi barat jalan tidak perlu menyeberang untuk ke makam,” Ucapnya.(zl/pg)