SIDOARJO,Mediarepublikjatim.com-Seorang perempuan tanpa identitas awal mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri ke kereta api di perlintasan KM 18+9, Desa Sruni, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, pada Rabu (6/8/2025) pagi.
Korban, yang kemudian diketahui bernama Andarwati (53), diduga nekat melakukan perbuatan tersebut karena frustrasi dengan penyakit ginjal dan lambung yang dideritanya tak kunjung sembuh.
Korban, yang kemudian diketahui bernama Andarwati (53), diduga nekat melakukan perbuatan tersebut karena frustrasi dengan penyakit ginjal dan lambung yang dideritanya tak kunjung sembuh.
Kapolsek Gedangan Polresta Sidoarjo, Kompol Ari Priambodo, menjelaskan bahwa kejadian tragis tersebut berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB.
"Saat itu, kereta api Jenggala melintas dari arah selatan ke utara. Masinis sudah membunyikan klakson berulang kali, tetapi korban tetap berada di jalur," jelas Kompol Ari.
Kronologi kejadian bermula saat kereta api Jenggala melaju dari Sidoarjo menuju Gedangan. Saksi mata yang merupakan seorang pengguna jalan, yang kebetulan melintas di sekitar lokasi, melihat korban tertabrak kereta api. Saksi tersebut kemudian berteriak dan melaporkan kejadian itu.
"Saksi melihat seorang perempuan dengan kaos sweter lengan panjang berwarna coklat tergeletak dengan kondisi sudah meninggal dunia di pinggir perlintasan," kata Kompol Ari.
Kondisi korban sangat mengenaskan karena tubuhnya hancur akibat terpental dan terseret kereta api sejauh kurang lebih 10 meter.
Petugas kepolisian dari Polsek Gedangan segera tiba di lokasi kejadian setelah menerima laporan. Mereka langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti dan keterangan.
Setelah proses olah TKP selesai, jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Porong Sidoarjo untuk dilakukan autopsi dan identifikasi.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan mendapatkan keterangan dari pihak keluarga, identitas korban akhirnya terungkap, yakni Andarwati (53), warga Kelurahan Kwangsan, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
"Hasil penyelidikan dan keterangan dari pihak keluarga menyebutkan bahwa korban memang sengaja menabrakkan diri saat KA melintas. Diduga, ia memiliki riwayat sakit ginjal dan lambung yang tidak kunjung sembuh, sehingga membuatnya depresi," pungkas Kompol Ari Priambodo.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih peka terhadap kondisi mental kerabat atau keluarga yang menderita penyakit menahun dan memberikan dukungan penuh.(limbad/ars)