GRESIK,Mediarepublikjatim.com-Pengerjaan perbaikan Jembatan Klampok Gresik yang ambruk akibat tergerus anak sungai Kali Lamong, terancam molor. Pasalnya, hingga kini konstruksi jembatan penghubung antara Benjeng dan Cerme itu baru 50 persen. Padahal satu bulan lagi batas waktu kontrak berakhir.
Di lapangan, box top bottom sudah terpasang sebanyak 32 unit. Box-box itu pun sudah dilakukan penyesuaian pada tempatnya. Nantinya, box tersebut yang menjadi penyangga jalan di atasnya yang akan diaspal.
Pekerjaan Jembatan Klampok masih terus berprogres. Secara angka progres memang masih sekitar 50 persen, tetapi dari item dan tahapan pekerjaan konstruksi utamanya sudah dilaksanakan,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pemkab Gresik Achmad Hadi, Kamis (15/09/2022).
Tahapan pekerjaan konstruksi itu lanjut dia seperti pemasangan 53 titik pancang, pembuatan cor beton bertulang hingga box top bottom. Tahapan tersebut merupakan konstruksi awal yang berada di bagian bawah. Dimana tiang pancang sebagai pondasi, cor beton untuk landasan bawah, hingga box sebagai penyangga jalan nantinya.
Kendati konstruksi sudah banyak yang dikerjakan, namun untuk sampai ke tahap selesai masih jauh. Proyek senilai Rp 951 juta itu memiliki deviasi sekitar 40 persen. Padahal, proyek tersebut harus sudah selesai sebelum tanggal habis kontrak pada 11 Oktober 2022.
“Karena waktu kontrak sampai bulan Oktober 2022, maka kami instruksikan untuk dilakukan percepatan dengan menambah jumlah pekerja dan waktu lembur,” imbuh Hadi.
Sementara itu, secara terpisah anggota Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi mengatakan, di lapangan memang hanya ada enam pekerja. Bahkan, para pekerja tidak ada yang lembur. Jika terus begitu, pihaknya memastikan pekerjaan bakal tidak selesai.
“Seharusnya aampai saat ini jika sesuai jadwal sudah berprogres 80-90 persen, tapi kenyataan di lapangan baru sekitar 40 persen. Padahal, tinggal satu bulan lagi,” tandasnya,(bdl)