Ponorogo,Mediarepublikjatim.com-Bocah bawah umur di Ponorogo mengalami luka bakar di wajah dan tangan lantaran memegang jajanan berasap yang dikenal dengan Chiki Kebul. Api muncul dari asap yang keluar dari jajanan yang dipegang bocah itu.
Sang ayah bercerita awalnya dia mengajak si anak menyaksikan pertunjukan Reog di Kecamatan Jetis. Sedangkan peristiwa yang dialami buah hatinya berlangsung hanya beberapa saat setelah tiba di lokasi pertunjukan pada Selasa (12/7/2022).
“Kemarin itu pas baru tiba di lokasi pertunjukan Reog, ada yang jualan semacam makanan ada asapnya gitu,” kata sang ayah, Rabu (13/7/2022).
Lantaran anaknya penasaran, sang ayah membelikan jajanan itu. Dia sempat mengira jajanan itu dijual dengan harga terjangkau.
“Cukup kaget dengan harganya, saya kira cuma Rp5.000, ternyata harganya Rp20 ribu,” ucap warga Kecamatan Balong itu.
Baru satu menit si anak memegang jajanan itu, tiba-tiba asap berubah menjadi api dan membakar wajah, tangan, hingga dadanya. Sang ayah sigap berusaha mematikan api yang membakar wajah anaknya dengan tangan.
“Tangan juga sempat terluka karena mematikan api yang membakar anak saya. Bajunya juga saya lepas, sebab juga ikut terbakar di bagian depan,” katanya.
Waktu itu tidak ada pikiran untuk menyalahkan penjual makanan berasap tersebut. Sang ayah cuma berpikir bagaimana segera menyelamatkan anaknya sehingga dia langsung membawa ke puskesmas terdekat.
Sempat ditangani di puskesmas, bocah itu akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Muslimat.
Atas kasus ini, sang ayah menyatakan tidak akan memperpanjang ke jalur hukum. Dia ingin menyelesaikannya dengan secara kekeluargaan.
Pemilik usaha jajanan makanan berasap itu juga sudah menjenguk anaknya di rumah sakit. Si penjual juga sudah minta maaf dan bagi ayah korban, prioritasnya adalah kesembuhan sang anak.
“Pemilik jajanan sudah minta maaf. Saya yakin kejadian itu juga tidak disengaja. Yang terpenting, anak saya diberi kesembuhan. Alhamdulillah, hari ini sudah mulai bisa makan dan minum,” pungkasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medis RSU Muslimat Ponorogo, dr. Siti Nurokhmah mengungkapkan, korban datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) kemarin sore sekitar pukul 16.00 WIB. Waktu datang, kondisi si bocah sepenuhnya sadar dan menangis karena kesakitan.
“Pasien sudah ditangani oleh dokter spesialis bedah, sudah mendapatkan perawatan. Kondisi pasien ini sudah stabil, sudah mulai makan dan minum, ya walaupun sedikit-sedikit,” kata Nurokhmah.
Nurokhmah mengatakan bocah itu mengalami luka bakar lebih dari 30 persen di sebagian wajah, yakni pipi kanan dan kiri, mulut leher, bagian dada dan lengan kiri. Sementara organ vital yang terkena api adalah mulut sehingga si anak kesulitan makan."Menurut informasinya, kulit di mulut terkelupas,” katanya.
Sebagai catatan, Chiki Kebul merupakan jajanan yang kini sedang tren. Makanan ini berbentuk kraker kering berasap. Sementara asap timbul dari penggunaan nitrogen cair. Sedangkan nitrogen cair sendiri kerap dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan selama tidak ada lemari pendingin.(lim)