Tasyakuran Makan Ketupat Pada Malam Peringatan Nisfu Syakban, Menjadi Tradisi Bagi Warga Di Kabupaten Tuban

Tuban,Mediarepublikjatim.com-Datangnya peringatan malam Nisfu Syakban menjadi berkah tersendiri bagi sejumlah pedagang Tempurung Ketupat yang ada di pasar-pasar tradisional yang ada di Kabupaten Tuban, Kamis (17/3/2022).Pada malam peringatan Nisfu Syakban, menjadi tradisi sendiri bagi warga di Kabupaten Tuban, untuk tasyakuran makanan ketupat. Sehingga para pedagang tempurung ketupat laris manis diburu warga masyarakat yang akan memasak ketupat sejak tiga hari terakhir ini.

Puluhan pedagang Tempurung Ketupat sudah mulai bermuculan di area pasar sejak sekitar tiga hari terakhir di sejumlah pasar yang ada di Tuban. Pedagang Tempurung Ketupat itu biasanya merupakan pedagang musiman saat ada momen menjelang perayaan tradisi Kupatan.“Di Tuban ini sudah menjadi tradisi mas, kalau malam Nisfu Sya’ban pasti acaranya Kupatan (masak ketupat). Jadi ini pasti ramai yang nyari tempurungnya,” terang Sunti, salah satu pedagang Tempurung Ketupat yang ada di kawasan pasar baru Tuban.

Tempurung Ketupat yang dijual tersebut merupakan hasil pembuatannya sendiri yang kemudian dibawa ke pasar untuk dijual. Dalam beberapa hari terakhir pedagang dadakan itu bisa menjual ratusan tempurung yang langsung habis dalam waktu yang tidak lama.“Kalau seperti ini ya ramai mas, saya bisa habis 3 karung. Kalau pendapatan sekitar bisa Rp 500 ribu,” jelas Nur Hayati (43), pedagang lainnya yang ada di pasar Merakurak, Kabupaten Tuban itu.

Untuk harga jual Tempurung Ketupat itu sangat terjangkau tergangung dari bahan untuk pembuatan bahan ketupat itu sendiri. Yang mana jika bahan terbuat dari janur kelapa dijual dengan harga Rp 10 ribu setiap sepuluh biji, sedangkann jika terbuat dari bahan Lontar atau daun pohon siwalan dijual Rp 15 ribu untuk sepuluh biji.“Satu ikat ini isinya sepuluh. Harganya tergantung bahan dan ukurannya. Kalau dari Janur Kelapa harganya lebih murah,” sambungnya.

Sementara itu, selain Tempurung Ketupat menjelang malam Nisfu Sya’ban atau pertengahan bulan Sya’ban yang banyak dicari warga adalah daun lontar dan juga janur. Sebagian besar warga lebih memilih untuk membeli daun lontarnya saja karena lebih murah dan kemudian dibuat tempurung sendiri.(im)