JEMBER,Mediarepublikjatim.com-Gara-gara batuk serupa dehem, Misran (50), warga Dusun Dam Saola, Desa Tegalrejo, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, meninggal dunia setelah digorok tetangganya sendiri yang berinisial H (70).
Peristiwa ini terjadi, Jumat (2/7/2021) kemarin. Saat itu, Misran dan istinya Tacik sedang menerima tamu bernama Karno. “Setelah itu Pak Karno mau pulang, lalu batuk. Pelaku ini keluar dan menegur Pak Karno. Tidak ada apa-apa, Pak Karno langsung pulang,” kata Tacik.
Rupanya persoalan belum selesai. H keluar rumah lagi, menemui Misran dengan membawa arit. “Saporanna kaule, Lek (maafkan saya, Dik),” katanya sambil mengulukan tangan menyalami Misran.
Loh, mak saporah bede napah, Kak? Ampiyan mak pas asaporah, mak langsung nyambi arek (Loh, kok minta maaf ada apa, Mas? Anda minta maaf, tapi membawa arit)?” tanya Misran.
H mencoba berkelit. “Enggih, ampiyan mak nyambi arek? Mon e laporagi, ampiyan masok (Iya, anda kok bawa arit? Kalau dilaporkan polisi, anda bisa masuk penjara)” kata Misran.
Itu menjadi ucapan terakhir Misran. H kemudian membacokkan arit ke leher sang tetangga. “Darah berhamburan, Bapak (suami) masih keket (berkelahi). Langsung dibacok lagi tangannya (sebelah kanan),” kata Tacik.
Tacik mengatakan, selama ini tak ada perselisihan antara Misran dan H. “Memang begitu. Orang itu tak bisa mendengar orang batuk. Kalau ada orang batuk, pasti bawa arit,” katanya.
Kepala Kepolisian Sektor Mayang Inspektur Satu Bejul Nasution mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Kami mengamankan tersangka dan barang bukti. Tinggal kami dalami motifnya apa,” katanya. (Rizal)