Bantu Warga Isolasi Mandiri di Banyuwangi

BANYUWANGI,Mediarepublikjatim.com-Masa pandemi Covid 19 benar-benar belum berlalu. Bahkan, angka kasus penularan Covid-19 di Banyuwangi terus meningkat."Kondisi ini yang membuat sejumlah warga turut berhati-hati dan waspada agar tidak tertular. Kuncinya selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Karena, jika terpapar Covid 19 bukan hanya orang yang terkena bakal susah, tetapi orang terdekat juga akan mendapat imbasnya. Bahkan hingga kini saking banyaknya warga yang terindikasi terpapar, sehingga harus mendapat perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri di rumah."Bagi yang dirawat di rumah sakit, keperluan perawatan telah menjadi tanggungan rumah sakit setempat. Lalu, bagaimana dengan warga yang isolasi mandiri?

Hal ini yang menjadi perhatian. Bahkan, ada warga yang tergerak untuk memperhatikan kondisi warga yang sedang menjalani isoman."Salah satunya berasal dari pengusaha kuliner di Banyuwangi. Setiap hari, warga di Jalan Batur, Kelurahan Singotrunan ini menyumbangkan nasi atau makanan kepada mereka. Menunya, nasi kebuli dengan daging kambing goreng.“Alhamdulillah per hari ini ada 15 kotak siap dikirim ke saudara-saudara yang sedang menjalani isoman,” ungkap Ahmad Syaugie, pemilik rumah makan Dapoer Umma, Senin (26/7/2021).

Awalnya, Syaugie mendapat cerita dari tukang ojek online mengenai warga yang isolasi mandiri. Dari cerita itu, tukang ojek online kerap kali mendapat order dari warga yang isoman."Tanpa pikir panjang, Ia lalu terketuk hatinya untuk membantu dan berbagi. Bahkan, ia kemudian memutuskan untuk menyediakan 15 porsi setiap harinya kepada mereka yang sedang isoman dan tak bisa keluar rumah.“Ojek online datang ke warung kemudian ngomong kalau malam itu dia sudah mengirimkan 5 orang yang menjalani isoman. Saya merasa seperti ditampar. Maka saya bersama istri kemudian rembuk untuk memberikan bantuan kepada saudara kami,” katanya.

Untuk mencari warga yang isoman, kata Syaugie, dirinya mengunggah pengumuman di medsos. Ini merupakan bentuk support untuk warga isoman yang tentunya tidak bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.“Saya share di medsos barangkali yang kenal atau tahu jika ada teman atau keluarga isoman saya ingin bantu suport makanan untuk beberapa hari ke depan. Alhamdulillah setiap jam bertambah,” kata dia.“Ada yang telpon karena tak bisa keluar dan bekerja. Mudah-mudahan ini menjadi penambah imun bagi saudara kita yang isoman,” tambahnya.

Sementara untuk pengiriman makanan, dirinya bekerjasama dengan penyedia jasa antar. Makanan itu kemudian diletakan di pagar atau pintu warga yang Isoman."Beda halnya dengan kelompok masyarakat Banyuwangi yang menamakan dirinya Artos Kembang Langit. Mereka membuka lapak di jalan protokol Banyuwangi untuk membagikan makanan maupun bahan mentah lainnya kepada masyarakat yang melintas.

Aksi ini mendapat respon positif baik dari warga maupun Pemkab Banyuwangi. Cara ini menjadi langkah baru bagi semua pihak untuk salin bersatu meringankan beban pandemi yang mencekik ini.“Ini adalah lokasi pertama yang secara simbolik diresmikan oleh bupati, rencananya kita akan membuat lapak ini tersebar diseluruh kecamatan yang ada di Banyuwangi dan akan kita tempatkan di titik strategis yang banyak terdapat masyarakat yang membutuhkan,” kata Imam Maskun

Rencananya, Lapak Berbagi ini akan dibuka setiap hari Senin sampai Kamis. Ada petugas yang menjaga agar dalam pelaksanaanya tetap melakukan protokol kesehatan serta mengontrol situasi agar selalu kondusif.“Kami berharap ini menjadi budaya baru bagi masyarakat Banyuwangi dalam berbagi, dimana masyarakat yang memiliki rejeki berlebih bisa memberikan sebagian hartanya berupa makanan dan minuman siap saji, sembako, kebutuhan rumah tangga, kebutuhan sekolah, serta obat-obatan untuk disalurkan melalui Lapak Berbagi,” pungkasnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menjenguk warga yang isolasi mandiri di rumah. Tidak hanya memberikan suntikan semangat, moral dan mental tetapi juga bantuan sosial."Begitupun dengan tindakan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Acap kali, pemimpin daerah ini peduli dengan warganya yang terpapar Covid 19. Bahkan, tak segan menjenguk sejumlah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) dan isolasi terpusat."Tentu, ini menjadi dukungan moral dan mental bagi warga. Tak hanya itu paket kebutuhan sehari-hari dan vitamin juga menambah semangat para warga.

Contohnya saat Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendatangi kediaman Hariyanto di Dusun Karangrejo, Desa/Kecamatan Cluring. Warga ini, bersama empat anggota keluarga lainnya telah melakukan isolasi mandiri selama sepuluh hari terakhir. “Bagaimana keadaan bapak, ibu semua?” sapa Ipuk kepada keluarga Hariyanto dari kejauhan.“Alhamdulillah, baik-baik semua. Sudah tidak ada gejala yang mengkhawatirkan,” jawab Hariyanto yang merupakan seorang pengemudi di Puskesmas Benculuk itu.

Pada kesempatan tersebut, Ipuk juga memberikan semangat agar tetap disiplin melaksanakan isolasi mandiri sehingga bisa cepat sembuh dan tak menularkan kepada yang lain. “Semangat ya isomannya. Insyallah sebentar lagi sudah pulih,” harap Ipuk.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Ipuk saat mengunjungi Sugianto. Dia menjalani isolasi di fasilitas isolasi yang disediakan Kecamatan Glenmore. Ia mengaku senang bisa mendapatkan perawatan yang cukup baik di salah satu shelter yang disiapkan pemerintah tersebut. “Saya senang dirawat di sini. Dipantau terus oleh tim kesehatan. Juga dapat makanan rutin,” aku Hariyanto.

Ia mengaku memilih shelter tersebut sebagai tempat isoman agar tak menulari keluarganya. “Saya di rumah tinggal bersama istri, takut nulari. Jadi, saya milih dirawat di sini saja,” ungkapnya.

Bupati Ipuk menambahkan, pihaknya terus memberi perhatian pada penanganan tes, tracing, dan treatment. Dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang terus berjibaku dalam penanganan pandemi. “Tenaga kesehatan bekerja simultan menjalankan 3T dan juga vaksinasi. Kepada mereka semua, kita berutang budi,” ungkap Ipuk.

Untuk tempat isolasi, Pemkab Banyuwangi juga telah menyiapkan sejumlah tempat, mulai  Balai Diklat Licin, Wisma Atlet Banyuwangi, Gedung Wanita, hingga shelter yang disiapkan oleh Pemerintah Kecamatan dan Desa/ Kelurahan. “Jika di rumah sendiri tak memenuhi persyaratan sebagai tempat isoman, bisa memilih di shelter-shelter yang telah disediakan. Sehingga pelayanan yang diberikan akan lebih mudah dan maksimal,” pungkasnya. (Slamet/zl)