Gunung Sampah di Batas Kota Probolinggo Keluhkan Warga Bau Menyengat dan Cemari Lingkungan

PROBOLINGGO,Mediarepublikjatim.com-Permasalahan sampah kembali mencuat di perbatasan antara Kota dan Kabupaten Probolinggo. Tumpukan sampah sepanjang kurang lebih 10 meter, yang menjulang hingga setinggi 2 meter, menimbulkan keresahan warga di sekitar Kelurahan Triwung Kidul dan Desa Jangur.

Timbunan sampah itu terlihat jelas di sisi utara Jalan Jangur, mulai dari tugu batas kota hingga jembatan di ujung timur. Jenis sampahnya pun beragam, mulai dari limbah plastik hingga sisa makanan rumah tangga.

Bahkan, di sisi selatan jalan—tepat di depan tugu Desa Jangur—kondisi serupa juga terlihat, meskipun di dekatnya terdapat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) milik Pemkab Probolinggo.

Alih-alih tertampung di TPS, sampah justru berserakan hingga meluber ke jalan. Situasi ini dikeluhkan banyak warga yang merasa terganggu, terutama karena aroma tak sedap yang terus-menerus tercium.

Dian Maulana Ishak, Ketua RT 2 RW 1 setempat, mengungkapkan bahwa tumpukan sampah ini bukanlah persoalan baru. “Sudah lama ini jadi masalah. Pernah dibersihkan pakai alat berat tahun lalu, tapi sekarang malah tambah parah,” ujarnya.

Menurutnya, warga yang membuang sampah bukan hanya dari wilayah kota, melainkan kebanyakan berasal dari kabupaten. “Biasanya mereka datang dari arah barat, ada yang naik motor, bahkan pakai pikap. Seakan-akan tempat ini jadi lokasi buang sampah bebas,” jelas Maulana.

Ia bahkan sampai hafal jam-jam para pembuang sampah datang. “Biasanya subuh sekitar jam 5, dan malam hari lewat jam 8. Saya sering nungguin, sampai hafal. Tapi ditegur juga nggak digubris,” keluhnya.

Maulana berharap ada tindakan tegas dari pemerintah, bukan hanya bersih-bersih, tapi juga penataan ulang lokasi. “Kalau bisa dibikin taman atau ruang hijau, terus dipasang CCTV. Ini memang wilayah Kota Probolinggo, tapi yang buang sampah kebanyakan bukan warga kota. Jangan sampai dibiarkan terus,” tegasnya.

Hingga kini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo belum memberikan tanggapan atas kondisi tersebut.(pgh/lim)