Isu Penggeseran Dan Penggantian Bacaleg PPP Bisa Menghancurkan Partai.

Sidoarjo,Mediarepublikjatim.com-DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kendati partai tertua namun sulit merebut empati masyarakat Sidoarjo. Padahal partai ini berbasis nahdliyin. Bahkan sebelum PKB dilahirkan, PPP sudah intim dengan NU. Entahlah kenapa berat bagi PPP merebut massa di luar nahdliyin. 

Kemungkin ada beberapa faktor penyebab diantaranya terjadi perombakan massal kepengurusan DPC PPP Sidoarjo, H Sholikan Arief dan H Suwarno adalah pengurus harian PC NU dalam posisi keduanya sebagai wakil bendahara PC NU Sidoarjo. Kini menggantikan ketua lama DPC PPP, Sidoarjo, Hj Umi Khaddah yang dilengserkan partainya sendiri menjadi bendahara, Jabatan ketua kini beralih ke Sholikan Arief dan H Suwarno sebagai wakil ketua DPC PPP yang baru. 

Bukannya lebih solid bisa menambah kursi di bursa DPRD namun partai Ka'bah ini mulai goyah terlebih lagi berhebus angin santernya  berkembang isu dari internal DPC PPP Sidoarjo yang semula masuk sebagai salah satu partai peserta Pemilu akan merombak Calegnya yang sudah sah lolos verifikasi KPU sebagai daftar calon sementara (DCS), akan di bongkar pasang dengan kader yang baru dari orang organisasi sehingga berakibat ada DCS Caleg yang berganti nomor dan ada pula yang di coret oleh DPC bukan sebagai peserta Caleg dari PPP.

Hal ini menjadi penyebab keresahan para Caleg PPP Sidoarjo dimana bila memang benar benar DCS Caleg di ganti formaturnya maka menimbulkan dampak   yang luar biasa bagi konstituennya para caleg yang sudah sekian lama di pupuk loyalitasnya."Dari data yang terhimpun, sedikitnya ada 11 orang Caleg DCS keterwakilan perempuan yang dicoret oleh DPC PPP Sidoarjo.

Mereka kuatir bila kuota keterwakilan perempuan Partai PPP Sidoarjo kurang dari 30 persen, maka partai berlambang Ka'bah ini akan terancam tidak ikut dalam pesta demokrasi alias sebagai partai yang yang tidak lolos ikut dalam Pileg.

Seperti yang disampaikan oleh Rony Piwulang Jagad kader PPP yang juga pengurus wakil ketua bidang isu strategis, "Kami tidak tahu apa apa terkait  perombakan dan penggantian nomor urut Caleg DCS yang di lakukan ketua partai" ungkapnya, Senin (2/10)

Pihaknya merasa keberatan dan hal ini kurang adil sebab keputusan sang ketua dirasakan kurang transparan, "Ketika kami menanyakan adanya rapat terbatas tentang adanya perubahan ini kami malah di serang dengan kata kata oleh orang orangnya ketua" tuturnya.

Senada hal tersebut Mohamad Zainul Abidin Caleg PPP nomor urut 1 dapil 2, juga menyatakan keberatan atas isu pegeseran yang di lakukan oleh ketua PPP yang baru pasalnya keputusan ini tidak disosialisasikan terlebih dahulu terkesan keputusan sepihak, "Tentu kami sangat keberatan karena gambar gambar berikut nomor urutnya sudah menyebar di kalangan pendukungnya" keluhnya.

Demikian juga Hj Umi Kaddah, juga merespon isu penggeseran DCS Caleg PPP oleh H. Sholikan ketua partai. "Kalau di lengserkan dari ketua DPC PPP Sidoarjo menjadi wakil bendahara kami tidak masalah, namun ada rumor tanggal 3 bulan ini ada penggantian nomor bacaleg urut 1 jadi nomor 2 ini yang kami sayangkan tanpa koordinasi jadi ini sangat berat sekali bagi konstituen, pasalnya saya incumbent DPRD dua kali sudah banyak yang kami perjuangkan, kalau ini di teruskan lebih baik kita berkiprah di partai lain yang bisa nenaunginya" ujarnya.

Sementara itu, Sholahudin yang juga bacaleg PPP yang tidak terimbas isu pergeseran dan penggantian nomor urut bacaleg turut menyingkapi langkah ketua baru PPP Sidoarjo sangat ekstrim, yakni bisa menghancurkan partai PPP Sidoarjo yang tidak bisa ikut dalam bursa Pileg Pemilu karena kuota perempuan bisa jadi berkurang tidak bisa memenuhi 30 persen, " Ini suatu langkah kemunduran dari DPC PPP Sidoarjo yang harus jadi perhatian DPP PPP pusat" tandas Sholahudin. (bang)