Banjir Terjang Kecamatan Bareng Jombang

Jombang,Mediarepublikjatim.com-Dusun Banjarsari Desa/Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang diterjang banjir, Selasa (6/12/2022). Banjir di dusun tersebut berlangsung cepat. Air bah tiba-tiba datang, beberapa saat kemudian banjir berangsur surut. Meski demikian, air bah sempat menggenangi jalan desa dan memasuki rumah warga.

Sebelum banjir datang, hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak siang. Karena itulah debit air meningkat. Apalagi, air dari area persawahan masuk ke sungai. Dari sungai air kemudian meluap masuk ke pemukiman warga. Tentu saja, warga kaget. Mereka tak sempat menyelamatkan barang berharga.

“Banjir terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Kemudian pada sore hari air sudah sudah surut. Karena kawasan ini merupakan dataran tinggi. Sehingga air langsung menuju bawah,” kata Samiaji (45), warga setempat sembari mengatakan bahwa dirinya bersama pemuda desa sedang melakukan bersih-bersih.

Samiaji menjelaskan bahwa banjir di jalan desa setinggi paha orang dewasa. Air dari sungi mengalir deras ke perkampungan. Dari jalan desa, air bah kemudian masuk ke pemukiman warga Dusun Banjarsari. “Ada puluhan rumah yang kemasukan air. Tapi hanya ada sekitar enam rumah yang agak parah,” kata Samiaji.

Supervisor Pusdalops BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang Stevi Pepy Maria membenarkan adanya banjir di Dusun Banjarsari. Namun demikian, pihaknya memastikan bahwa kejadian tersebut bukan banjir bandang, tapi banjir luapan. Artinya, banjir di Desa Banjarsari itu tidak membawa material gunung seperti lumpur, batu, serta kayu.

“Saya luruskan, bukan banjir bandang. Tapi banjir luapan. Kalau banjir bandang itu datangnya secara tiba-tiba dan membawa material gunung seperti kayu, lumpur, serta batu. Sore tadi banjir langsung surut,” kata pria yang akrab disapa Pepy ini.

Banjir bandang terakhir terjadi di Kecamatan Bareng pada awal Februari 2021. Saat itu banjir menerjang Desa Banjaragung. Akibatnya, 36 rumah warga Desa banjaragung terdampak. Kemudian rumah rusak sebanyak 15 unit, sedangkan rumah rusak parah ada tiga unit.

Selain rumah, dua jembatan di desa tersebut juga rusak. Pasalnya, banjir yang membawa kayu dan lumpur menghantam tiang jembatan tersebut. Sehingga, akses transportasi warga antarkampung putus. Kemudian terakhir, ternak dan perabotan rumah tangga juga banyak yang hanyut terbawa banjir.(wy)