Penuhi Pesanan 1000 Cobek untuk Event MajaFest 2022

Mojokerto,Mediarepublikjatim.com-Sambel Wader menjadi salah satu kuliner khas Kabupaten Mojokerto yang bakal ikut meramaikan MajaFest 2022, 23-27 Agustus 2022. Kuliner tersebut akan disajikan dengan menggunakan cobek, gerabah buatan perajin Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Di momentum MajaFest 2022 tersebut, satu dari berbagai rangkaian kegiatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto akan menggelar 1000 Layah Wader untuk mengukir sejarah di Museum Rekor Indonesia (MURI). Hal ini sebagai bentuk pemerintah mendongkrak perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19.

Kepala Desa (Kades) Mlaten, Dwi Siswarini mengatakan, 1000 Layah Wader untuk kebutuhan cobek memang dari pengrajin di Desa Mlaten. “Alhamdulillah, warga saat ini tengah memenuhi pesanan 1000 cobek untuk event MajaFest 2022,” ungkapnya, Rabu (17/8/2022).

Di Desa Mlaten terdiri dari tiga dusun yakni Dusun Mlaten, Sambiroto dan Mbedog memang terkenal dengan produksi gerabah. Produksi gerabah di Desa Mlaten ada terbanyak ada di Dusun Mlaten dengan kurang lebih 100 perajin. Namun saat ini, pengrajin gerabah menyebar ke dua dusun lainnya.

“Jumlah pengrajin gerabah di Dusun Mlaten kurang lebih 100, untuk produksi warga mengerjakan ada beberapa karyawan dilihat kemampuan dari masing-masing pengusaha. Satu orang bisa 300-500 cobek setiap harinya, mereka sudah memiliki pelanggan masing-masing,” jelasnya.

Saat cuaca kemarau, lanjut Kades, produksi bisa lebih banyak karena pengerjaannya yeng membutuhkan sinar matahari. Gerabah di Desa Mlaten sudah menggunakan teknologi tepat. Produksi cebok tersebut sudah menggunakan cetakan sehingga ukuran dan berat satu dengan yang lainnya sama.

“Mereka sudah punya pelanggan masing-masing, kalau untuk yang di dekat-dekat sini mungkin dijual ke pasar di Mojokerto dan Sidoarjo. Kalau online, masih terkendala berat saat pengiriman. Tidak hanya produksi cobek, para pengrajin juga memproduksi beberapa jenis gerabah lainnya. Seperti gentong, pot bunga dan lainnya,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fatmawati dalam kesempatan beberapa waktu mengatakan, sambel wader sudah menjadi kuliner khas di Kabupaten Mojokerto. “Olahan khas wader yang disuguhkan dengan cobek ini perlu digaungkan agar dikenal lebih luas. Tak hanya sampai tingkat nasional, bahkan mancanegara,” tuturnya.

Dalam jangka panjang, Festival Seribu Layah Sambel Wader diharapkan bisa memunculkan peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Jika permintaan lebih banyak, secara otomatis juga akan membuka lapangan pekerjaan baru. Apalagi jika ikan wadernya bisa dibawa pulang memakai layah yang secara otomatis akan meningkatkan produksi perajin cobek di Desa Mlaten.

“Jadi mempunyai multiefek, bisa meningkatkan produksi cobek, petani kemangi juga begitu, dan juga akan muncul budidaya ikan wader baru. Kalau sudah dikenal sebagai sentralnya, itu akan menjadi magnet wisatawan berdatangan. Memang harus di-booming-kan dan nanti akan menjadi pasar yang membuka peluang masyarakat lebih besar,” tegasnya.(heru)