Sumenep,Mediarepublikjatim.com- Sungguh terharu melihatnya karena sebuah desa yang tidak memiliki mobil siaga, seorang istri Kepala Desa (Kades) yang kondisi sakit bertahun-tahun diangkut menaiki becak motor (Caktor) setiap melakukan cuci darah ke rumah sakit, Senin 07 Maret 2022."Hal ini terpaksa dilakukan, karena Kondisi Kades (Kalebun) Kertasada Sabuwang benar-benar seorang Kalebun yang tergolong orang tidak ada. Kondisi kehidupan Sabuwang sangat sederhana sekali, hal ini patut dijadikan panutan bagi Kades yang lain, karena tidak tergiur kekayaan dengan mengambil uang rakyat.
Dengan rahasia Allah SWT yang tidak bisa diketahui oleh siapapun, sehingga tidak disangka-sangka Sabuwang terpilih dan dilantik menjadi seorang Kades Kertasada Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep, pada tanggal 29 Mei 2019 di aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep. Karena ditetapkan sebagai pemenang dalam Pemilihan Kades (Pilkades) Pengganti Antar Waktu (PAW) yang berakhir jabatannya pada Desember 2020.
Dengan ijin Allah SWT dan berkat hati nurani masyarakat Kertasada, sehingga Sabuwang unggul dan terpilih lagi sebagai Kades Kertasada di Pilkades serentak di tahun 2021, dari 4 calon Kades saat itu."Hasil investigasi media kehidupan Sabuwang sungguh sederhana sekali dan melihat rumahnya sungguh tidak layak untuk ditempati seorang pejabat Kades.“Betul itu rumah saya sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Tapi sampek sekarang dari Pemerintah tidak ada teguran/perhatian,” jawab Sabuwang dengan sabar, Senin 07 Maret 2022
Saat ditanya oleh media, kenapa rumah tersebut tidak diajukan bantuan kepada Pemerintah? Kades tersebut menjawab dengan penuh kesabaran dan keikhlasan bahwa dirinya hanya berserah diri kepada Allah SWT dan gaji yang sudah diterima sebagai Kades sudah merasa cukup untuk kebutuhan dirinya.“Saya tidak mau memamerkan kondisi kekurangan saya, yang tau biar yang maha Agung. Yang saya pegang kebatinan untuk sangu nanti bila sudah meninggal dunia, selama saya mendapat gaji menjadi Kades/Kalebun itu sudah cukup,” ucap Sabuwang dengan rendah
Yang menjadi terharu, menurut keterangan dari Sabuwang Kades Kertasada, sekarang kondisi istri tercinta dalam kondisi sakit selama sekitar dua tahun dan terus-menerus melakukan cuci darah di rumah sakit diantar dengan menaiki Caktor pulang pergi, bukan mobil pribadi atau mobil ambulans dari rumah sakit atau puskesmas terdekat.“Kalau istri saya sudah dua tahun sakit dan dalam satu minggu dua kali harus melakukan cuci darah di rumah sakit, iya dengan naik Caktor pulang pergi,” kata Sabuwang dengan penuh kesabaran mendampingi istri tercinta.
Saat ditanya kenapa Desa Kertasada tidak membeli mobil siaga untuk keperluan Desanya? Kades sederhana tersebut menjawab sudah pernah mengajukan kepada pihak pemerintah tetapi tidak ada tanggapan.“Kami pihak desa sudah pernah mengajukan permohonan untuk mobil siaga desa kepada Pemerintah Jawa Timur dan Kabupaten, tapi tidak ada tanggapan, kalau untuk anggaran Desa Kertasada sudah terserap untuk penanganan Covid-19,” paparnya.(lt)