Banyak Lubang Besar di Setiap Jalan Airlangga Lamongan

Lamongan,Mediarepublikjatim.com– Seolah tak ada habisnya, banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Lamongan terus terjadi. Selain intensitas hujan yang masih tinggi, sedimentasi di beberapa saluran air juga dianggap sebagai penyebab banjir di tahun ini yang lebih parah dari tahun sebelumnya.

Selain itu, genangan air di tahun ini pun bertahan cukup lama. Tak hanya permukiman dan lahan pertanian warga, banjir juga merendam sejumlah ruas jalan di kawasan Lamongan. Dengan terendamnya sejumlah ruas jalan, secara otomatis aktivitas warga pun cukup terganggu.

Bahkan, ruas jalan yang tergenang banjir mengalami kerusakan yang cukup parah, salah satunya seperti yang tampak di Jalan Airlangga, tepatnya di sebelah selatan kampus Unisda Lamongan."sekadar diketahui, Jalan Airlangga merupakan jalur alternatif yang menghubungkan Kecamatan Sugio dengan Kecamatan Sukodadi. Selain itu, jalur ini juga cukup padat dilewati para pengguna jalan, mulai dari kendaraan roda dua, roda empat, hingga truk bertonase besar.

Menyikapi hal itu, warga dan pengguna jalan yang melintas berharap pemerintah daerah segera menangani kondisi ini. Pasalnya, warga sudah resah dengan banyaknya pengendara yang terpelanting dan terperosok saat melewati jalur ini.

“Hari ini sedang ditangani. Kita lakukan penanganan darurat dulu, karena jalan tersebut juga dapat anggaran untuk ditinggikan dan dicor, pada tahun ini,” ujar Kadis PU Bina Marga Lamongan Sujarwo kepada media Sabtu (29/1/2022).

Menurut Sujarwo, penanganan darurat berupa pengurukan ini dilakukan agar sejumlah lubang yang menganga di kawasan jalan setempat bisa ditutup, sehingga tak lagi mengancam keselamatan warga yang melintas. “Sementara kita kasih deltu dulu untuk menutup lubang-lubangnya, sambil dilihat akan banjir lagi atau tidak,” imbuhnya.

Mengenai ketinggian dan panjang pengurukan yang dilakukan saat ini, Sujarwo menjelaskan bahwa untuk sementara semuanya menyesuaikan kondisi yang dibutuhkan. “Karena ini masih penanganan darurat, jadi kita sesuaikan kondisi di lapangan. Kalau sudah enggak banjir, selanjutnya bisa kita aspal,” terangnya.

Lebih jauh, Sujarwo menyebut, nantinya di jalan Sukodadi-Plembon juga akan dilakukan peningkatan, dengan konstruksi CBC atau cor beton sepanjang 750 meter. “Untuk kegiatan besok di bulan Maret-April akan dilakukan peningkatan di jalan tersebut, yakni sepanjang 750 meter dengan pagu anggaran Rp 2,9 miliar,” jelasnya.

Sebagai tambahan informasi, banjir di Lamongan hingga kini masih tak kunjung surut. Setidaknya ada 6 (enam) kecamatan terparah yang terdampak banjir akibat luapan sungai Bengawan Njero Lamongan. Kawasan Bengawan Njero merupakan wilayah yang berbentuk mangkuk dan dasarnya bergelombang, dengan elevasi -0,70 m di sebagian wilayah, bahkan ada yang sampai -1,20 m.

Sejumlah desa di kawasan sungai Bengawan Njero juga rutin tergenang banjir tiap tahunnya, utamanya saat musim penghujan tiba. Pasalnya, air dari perbukitan selatan dan area sebelah barat melalui sungai Moropelang, Gondang, Kruwul, Plalangan dan Dapur berkumpul di Bengawan Njero.(tn/lim)