Jatuh Ke Dalam Galian, Seorang Penambang Batu Kapur di Palang Tuban Tewas .

TUBAN,Mediarepublikjatim.com-Nasib naas menimpa Sukiman (48), pekerja sekaligus pemilik tambang batu kapur warga RT.02 RW.04 Desa Leran Wetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Dia terjatuh dan tewas saat melakukan aktivitas di lokasi tambang batu kapur Dusun Singget, Desa Pucangan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Selasa (08/06/2021) siang.

Pekerja yang juga pemilik tambang batu kapur itu tewas dengan kondisi luka parah. Korban jatuh dari ketinggian puluhan meter lantaran alat derek yang digunakan patah tiang penyangganya. Korban meninggal ditempat sebelum mendapatkan pertolongan.

Peristiwa tragis itu terjadi saat Sukiman sedang melakukan aktivitas mengangkat atau memindahkan batu kapur dari dasar tambang dan akan dinaikan ke atas, dengan lokasi ketinggian sekitar 40 meter.“Korban bekerja di lokasi tambang batu kapur miliknya. Saat itu korban sedang menaikan batu kapur dari bawah atau dari dalam tambangnya,” terang Koptu Arifin, Babinsa Pucangan saat membantu evakuasi korban.

Untuk mengangkat batu kapur dari dalam tambang, korban menggunakan alat derek yang dibuat secara manual dengan ditarik oleh tenaga listrik. Namun, saat itu alat derek yang terpasang digunakan untuk mengangkat batu, tiba-tiba tiang penyangganya patah atau terputus hingga menyeret jatuh ke bawah.“Karena posisi Sukiman sangat dekat dengan tiang derek yang patah, korban tidak bisa menghindar dan ikut terseret. Dia terjatuh bersamaan dengan tiang derek yang patah tersebut ke dalam galian batu kumbung,” tambahnya.

Mengetahui korban sudah dalam kondisi terjatuh ke dalam lokasi tambang dengan kedalaman puluhan meter itu, sejumlah karyawan/pekerja korban berusaha menolongnya. Korban berhasil dievakuasi dari dasar tambang dalam kondisi meninggal dunia dengan luka parah di kepala.“Korban meninggal ditempat. Korban mengalami luka retak pada kepalanya dan banyak mengeluarkan darah. Adapun untuk patahnya pangkal tiang penyangga derek itu diduga karena tidak kuat menahan beban muatan batu kumbung yang terlalu berat,” pungkas Koptu Arifin. (Toin)